Jumat, 02 November 2012

Wahana Wisata Penangkaran Rusa Cariu Mengenalkan Anak Bersahabat dengan Alam dan Rusa yang Jinak





Sepi dan jauh dari keramaian. Itulah yang terasa saat berkunjung ke Wahana Wisata Penangkaran Rusa (WWPR) milik Dinas Perhutani Bogor. Berdiri sejak 1993, sebenarnya tempat wisata ini sangat potensial sebagai wahana wisata untuk Anda dan keluarga yang ingin menikmati wisata alam yang asri dan tentu saja bersentuhan dengan hewan bernama rusa.
Lokasinya sebenarnya mudah dicapai. Jika dihitung dari Cibubur, bisa jadi jauhnya sekitar 40 km lebih. Pada Minggu (24/7) lalu, kami berkesempatan berkunjung ke WWPR. Bagi Anda yang berada di kawasan Cibubur dan sekitarnya cukup masuk ke Jl. Alternatif Cibubur-Cileungsi. Arahkan mobil ke Jonggol tembus ke Cianjur. Melalui jalan yang lumayan bagus dan berliku, Anda akan melewati sawah yang luas dan deretan perbukitan yang cukup indah hingga akhirnya tiba di Desa Buana Jaya, Kecamatan Tanjung Sari, Cariu, Bogor, tempat WWPR berada. Penduduk sekitar menyebutnya sebagai Penangkaran Rusa Cariu. 


Di tepi jalan berdiri papan nama sederhana dari kayu apa adanya bertuliskan: Penangkaran Rusa. Belokan mobil, melewati jalan berbatu kasar sepanjang 50 m, hingga berhenti di tepi sungai Cibeet yang sangat lebar dan berair deras. Anda harus berjalan kaki melewati jembatan gantung yang melintang di atas sungai Cibeet. Lokasi penangkaran itu sendiri masih perlu berjalan kaki sekitar 50 m lagi melalui hutan sekunder yang nyaman dan satu lokasi camping kecil. Sekilas mata menyapu lokasi, tempatnya sungguh enak, bersih, di bawah bayang-bayang keteduhan pepohonan yang rindang dan gemericik air sungai dari kejauhan serta suara burung yang merdu, sungguh tempat ini cocok dipakai buat siapapun yang ingin menyepi dari bisingnya dunia luar.
Di area wahana penangkaran, terdapat jalan berbentuk jembatan kayu memanjang yang di ujungnya ada gazebo lebar. Anda bisa beristirahat sejenak di gazebo itu. Dan dapat membeli sekantung ubi dari penjaga wahana untuk diberikan kepada rusa di penangkaran tersebut. Rusa di sini lumayan jinak dengan pengunjung. Mereka tanpa ragu bisa mendekat dan meminta makan langsung dari tangan manusia yang memberinya. Ini sebuah momen yang amat menyenangkan. Apalagi buat anak-anak. Mereka akan sangat senang memberi makan sembari mengelus bulu rusa. Makanan kesukaan hewan herbivora ini adalah buah-buahan manis, ubi dan kacang.


Rusa di WWPR terdiri dari campuran beberapa spesies rusa. Diantaranya adalah Rusa Totol (Axis Axis), Rusa Jawa (Axis Timorensis), dan Rusa Bawean (Axis Kuhlii). Populasinya lumayan banyak, saat AdInfo ke sana, di papan tulis yang ada di gazebo tertulis, ada sekitar 60 ekor rusa yang dibiarkan lepas dalam lahan seluas sekitar 2 hektare. Rusa memang hewan yang aktif soal “anak beranak”. Dalam usia 20 bulan, seekor rusa jantan sudah bisa membuat bunting 20 ekor rusa betina. Luar biasa memang. Karena itu, jika jumlahnya berlebih maka sisanya akan dijual kepada siapapun yang berminat tentu saja melalui Perhutani Bogor. Harga persatuan antara Rp 2 juta-an hingga Rp 5 juta-an, tergantung usia dan berat tubuhnya. 


Menjelang siang, dan ingin bersantap, Anda bisa mampir ke rumah makan yang menyajikan Ikan Bakar dan Ikan Goreng beserta Sayur Asam dan Nasi Timbel di tepi sunga Cibeet. Anda juga dapat melaksanakan sholat di mushola yang tersedia di sana lengkap dengan fasilitas kamar mandi atau toilet.


Puas? Tentu saja…! Sayang, bayangan kami dikelilingi puluhan rusa di wahana tersebut, pupus sudah. Karena rusa yang kami lihat saat itu hanya segelintir saja, kurang dari 10 ekor. Menurut sang pawang, “Rusa yang lainnya tak mau keluar, mereka bersembunyi di balik semak-semak..!” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar