Sepi dan jauh dari
keramaian. Itulah yang terasa saat berkunjung ke Wahana Wisata Penangkaran Rusa
(WWPR) milik Dinas Perhutani Bogor. Berdiri sejak 1993, sebenarnya tempat
wisata ini sangat potensial sebagai wahana wisata untuk Anda dan keluarga yang
ingin menikmati wisata alam yang asri dan tentu saja bersentuhan dengan hewan
bernama rusa.
Lokasinya sebenarnya mudah
dicapai. Jika dihitung dari Cibubur, bisa jadi jauhnya sekitar 40 km lebih.
Pada Minggu (24/7) lalu, kami berkesempatan berkunjung ke WWPR. Bagi Anda
yang berada di kawasan Cibubur dan sekitarnya cukup masuk ke Jl. Alternatif
Cibubur-Cileungsi. Arahkan mobil ke Jonggol tembus ke Cianjur. Melalui jalan yang
lumayan bagus dan berliku, Anda akan melewati sawah yang luas dan deretan
perbukitan yang cukup indah hingga akhirnya tiba di Desa Buana Jaya, Kecamatan
Tanjung Sari, Cariu, Bogor,
tempat WWPR berada. Penduduk sekitar menyebutnya sebagai Penangkaran Rusa
Cariu.
Di tepi jalan berdiri papan
nama sederhana dari kayu apa adanya bertuliskan: Penangkaran Rusa. Belokan
mobil, melewati jalan berbatu kasar sepanjang 50 m, hingga berhenti di tepi
sungai Cibeet yang sangat lebar dan berair deras. Anda harus berjalan kaki
melewati jembatan gantung yang melintang di atas sungai Cibeet. Lokasi
penangkaran itu sendiri masih perlu berjalan kaki sekitar 50 m lagi melalui
hutan sekunder yang nyaman dan satu lokasi camping kecil. Sekilas mata menyapu
lokasi, tempatnya sungguh enak, bersih, di bawah bayang-bayang keteduhan
pepohonan yang rindang dan gemericik air sungai dari kejauhan serta suara
burung yang merdu, sungguh tempat ini cocok dipakai buat siapapun yang ingin
menyepi dari bisingnya dunia luar.
Di area wahana penangkaran,
terdapat jalan berbentuk jembatan kayu memanjang yang di ujungnya ada gazebo
lebar. Anda bisa beristirahat sejenak di gazebo itu. Dan dapat membeli
sekantung ubi dari penjaga wahana untuk diberikan kepada rusa di penangkaran
tersebut. Rusa di sini lumayan jinak dengan pengunjung. Mereka tanpa ragu bisa
mendekat dan meminta makan langsung dari tangan manusia yang memberinya. Ini
sebuah momen yang amat menyenangkan. Apalagi buat anak-anak. Mereka akan sangat
senang memberi makan sembari mengelus bulu rusa. Makanan kesukaan hewan
herbivora ini adalah buah-buahan manis, ubi dan kacang.
Rusa di WWPR terdiri dari campuran
beberapa spesies rusa. Diantaranya adalah Rusa Totol (Axis Axis), Rusa Jawa
(Axis Timorensis), dan Rusa Bawean (Axis Kuhlii). Populasinya lumayan banyak, saat
AdInfo ke sana, di papan tulis yang ada di gazebo tertulis, ada sekitar 60 ekor
rusa yang dibiarkan lepas dalam lahan seluas sekitar 2 hektare. Rusa memang
hewan yang aktif soal “anak beranak”. Dalam usia 20 bulan, seekor rusa jantan
sudah bisa membuat bunting 20 ekor rusa betina. Luar biasa memang. Karena itu,
jika jumlahnya berlebih maka sisanya akan dijual kepada siapapun yang berminat
tentu saja melalui Perhutani Bogor. Harga persatuan antara Rp 2 juta-an hingga
Rp 5 juta-an, tergantung usia dan berat tubuhnya.
Menjelang siang, dan ingin
bersantap, Anda bisa mampir ke rumah makan yang menyajikan Ikan Bakar dan Ikan
Goreng beserta Sayur Asam dan Nasi Timbel di tepi sunga Cibeet. Anda juga dapat
melaksanakan sholat di mushola yang tersedia di sana lengkap dengan fasilitas kamar mandi
atau toilet.
Puas? Tentu saja…! Sayang, bayangan
kami dikelilingi puluhan rusa di wahana tersebut, pupus sudah. Karena rusa yang
kami lihat saat itu hanya segelintir saja, kurang dari 10 ekor. Menurut sang
pawang, “Rusa yang lainnya tak mau keluar, mereka bersembunyi di balik
semak-semak..!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar